Fanfiction Online

Rabu, 08 Juni 2011

My Beloved Doctor -1-

Title : My Beloved Doctor 1
Author : Amy Lee
Categories : Suepr Junior, All Ages, Chapters
Genre : Romance, Friendship, Family
Chapters : 8 + After Story
Cast :
-Kim Hye Seok -Cho Kyuhyun -Kim Jong Woon -Choi Sooyoung -Lee Jin Ki
-Super Junior
NB : Inspirasi authornya dari film New Heart tapi bukan plagiat lho! N author juga nggak begitu ngerti ama dunia medis jadi kalau ada yg salah nama-nama peralatan de el el nya minta maap,yaa?? Hehehe…

*Hye Seok POV*
‘Welcome to Incheon International Airport, South Korea’

Butuh waktu sekitar 18 jam dari New York ke Korea. Kurang dari sehari aku bisa mencapai Negara ini dengan kemajuan teknologi saat ini. Tetapi, untuk bisa kembali ke Negara ini, aku harus menunggu selama 16 tahun.
Aku Kim Hye Seok. Dokter spesialis penyakit dalam yang ditugaskan untuk bekerja selama setengah tahun di Seoul International Hospital. Aku lulusan terbaik spesialis pernafasan dan toraks tahun lalu di Harvard College. Walaupun sedang dalam tugas, aku harus menemukan identitas awalku di kota ini. Mom bilang aku adalah anak dari salah seorang pemilik perusahaan di Seoul ini. Saat aku berumur 5 tahun, Mom dan Dad membawaku ke Amerika karena perusahaan orangtua kandungku bangkrut.
Aku besar di Amerika dan masih fasih berbahasa Korea. Mom bilang, perusahaan orangtua kandungku sudah kembali pulih. Dan oppaku adalah seorang artis saat ini. Hah, apa ia masih mengenaliku? Aku tidak terlalu kenal dengan artis-artis Korea, kecuali Kang Ta.

Bandaranya sangat ramai hari ini. Yaah, tentu saja ramai setiap hari. Ini adalah bandara terbesar di Korea dan menjadi bandara dengan pelayanan terbaik di dunia. Ratusan penerbangan dilakukan di sini setiap harinya dari Negara ini maupun dari Negara lain.
Musim semi di Seoul. Tugas pertamaku adalah mencari tempat tinggal.
“Ahjussi, apa kau tahu letak apartemen ini?”tanyaku sambil menyodorkan selembar kertas yang diberikan oleh rumah sakit awalku bekerja di New York
“Saya tahu. Mari saya antar, agasshi,”
Lima belas menit kemudian, taxi yang kutumpangi sampai di apartemen yang dimaksud. Gedungnya kira-kira berlantai 25. Di kertas itu dituliskan aku akan menempati salah satu apartemen di lantai 13. Angka favoritku.
“Terima kasih,”ucapku setelah membayar ongkos taxinya

Hari ini aku akan bekerja di rumah sakit ini. Setelah kemarin melapor, sajangnim menugaskanku di bagian bedah toraks. Aku menempati sebuah ruangan yang cukup luas bersama dua orang lainnya.
“Selamat pagi, dokter Kim!”sapa petugas di resepsionis
“Pagi,”sapaku

“Dokter Kim! Selamat datang!”ucap seorang dokter wanita di ruanganku
“Pagi,”sapaku sambil tersenyum,”Kim Hye Seok imnida,”
“Choi Soo Young imnida! Bangapseumnida!”
Aku mengangguk sambil tersenyum lalu meletakkan tas dan sebuah kardus kecil di atas meja kerjaku. Lalu, aku mulai menata meja kerjaku.
Setelah selesai, kulihat dokter Choi sedang bercakap-cakap dengan seorang dokter pria.
“Oh, dokter Kim, ini rekan seruangan kita di bagian toraks,”ucap dokter Choi sambil menunjuk namja itu. Ia tersenyum padaku
“Lee Jin Ki imnida,”ucapnya,”Bangapseumnida, dokter Kim! Kuharap kita bisa bekerja sama,”
Aku mengangguk dan tersenyum
“Kudengar kau adalah lulusan terbaik Harvard College?”
Aku mengangguk
“Wooaa! Kau pasti hebat sekali!”pujinya
“Terima kasih, dokter Lee,”

Pintu ruangan terbuka
“Dokter Choi, ada pasien pneumothorax di UGD,”ucap petugas UGD itu
“Aku akan ke sana,”ucap dokter Choi,”Aku tinggal dulu!”

Setelah dokter Choi keluar, dokter Lee duduk di meja kerjanya. Dan aku juga kembali duduk. Aku kembali membuka tas yang kubawa. Mengeluarkan amplop coklat yang diberikan Mom padaku.
“Kim Restaurant dan Kim Foods Corporation,”bacaku. Aku mendesah. Di mana aku bisa menemukannya? Banyak sekali restaurant yang diberi judul Kim restaurant.

“Dokter Kim, kau dibutuhkan di UGD saat ini,”seorang petugas dari UGD kembali memasuki ruangan
“Baik,”

Tugas pertama. Siap dijalankan!

Aku meletakkan amplop coklat itu ke dalam laci dan berlari keluar. Dokter Lee ternyata juga mengikutiku.
“Apa kau berkewarganegaraan korea?”tanyanya
Aku mengangguk,”Mungkin akan segera kuganti setelah tugasku di sini selesai,”

Ruangan UGD dipenuhi oleh para perawat, petugas UGD, dan beberapa dokter. Aku menemui Dokter Choi yang terlihat sangat sibuk dengan pasiennya.
“Ada apa dengannya?”tanyaku memperhatikan wajah namja yang sedang ditangani oleh dokter Choi. Sepertinya namja ini mendapat luka parah di bagian dalam. Ia tidak sadarkan diri. Wajahnya dipenuhi luka dan pakaiannya juga dipenuhi darah.
“Tolong selamatkan dia,dokter!”ucap seseorang. Aku menoleh pada namja yang sedang ditangani oleh dokter lain di sebelahku. Sepertinya mereka korban kecelakaan.
“Dokter Kim! Bantu aku memasang selangnya! Ia harus segera dioperasi hari ini!”ucap dokter Choi
“Oh,”ucapku terkesiap lalu ikut menangani namja ini.

“Pneumothoraxnya sangat parah. Benturan yang ia terima pasti sangat keras,”ujar dokter Lee
“Yaah, untung masih bisa diselamatkan,”imbuhku
“Dia artis yang sedang melejit saat ini. Pengobatannya paling cepat tiga bulan. Pasti butuh pengorbanan,”
“Aku tidak kenal dia ataupun temannya yang lain,”ucapku
Dokter Lee terkekeh,”Yaa, aku tahu kau baru tiba di Korea,”

“Siap untuk operasi?”tanya dokter Choi
“Siapa?”tanya dokter Lee
“Dokter Kim,”jawabnya
Aku mengangguk,”Kapanpun aku siap,”

Setelah operasi selesai, aku dan dokter Choi pergi ke café rumah sakit ini. Hari pertama yang melelahkan bagiku. Mengesankan karena aku sudah ditugaskan untuk mengoperasi pasien di hari pertama tugasku.
“O,ya apa kau fansnya Kyuhyun?”
“Kyuhyun? Siapa dia?”tanyaku
“Pasien yang kita operasi tadi,”
“Oh,”ucapku,”Aku baru mengenalnya tadi. Apa temannya yang juga dirawat itu artis?”
“Ya. Mereka Super Junior. Pasti para fans mereka sangat terpukul dengan kejadian ini,”
Aku tersenyum kecil,”O,ya apa aku boleh bertanya padamu?”
Dokter Choi menatapku sambil tersenyum,”Apa? Tanyakan saja. Aku tidak akan marah kok,”
“Mmm… apa kau tahu restaurant yang bernama Kim Restaurant? Aku tidak tahu pasti daerahnya di mana. Pemilik restorannya juga memiliki perusahaan makanan, Kim Foods Corporation,”jelasku
“Kim Restaurant?”tanya dokter Choi lagi
Aku mengangguk
“Entahlah. Banyak restoran yang bernama sama di Seoul ini. Nanti akan kutanyakan pada kakakku kalau ia tahu. Memangnya ada perlu apa?”
“Mm…”gumamku,”Hanya… sedikit urusan,”
Dokter Choi mengangguk pelan,”Kalau aku sudah dapat informasinya, akan kuberitahu kau,”

Keesokan harinya, aku ditugaskan untuk memeriksa pasien bernama Cho Kyuhyun itu oleh Dokter Choi sedangkan ia sedang di ruang operasi. Okay Hye Seok. Dia pasien pertamamu! Fighting!
Aku memasuki ruang perawatan VVIP itu bersama suster Oh Ji Young dan Ahn Gun Wook,dokter magang di sini.
“Selamat pagi,”sapaku sambil tersenyum pada dua orang namja yang menunggui Kyuhyun-ssi
“Apa ia sudah sadar?”tanyaku pada mereka
Namja pertama dengan wajah yang cukup cantik itu menggeleng
Aku memeriksa mesin kardiometer dan beberapa alat-alat lainnya. Sepertinya masih tidak sadarkan diri.
“Apa ia baik-baik saja,dok?”tanya namja lainnya. Mataku beradu pandang dengan namja itu.

Sepertinya aku pernah lihat namja ini sebelumnya. Kapan? Kenapa aku tidak bisa ingat? Sepertinya ia pernah kulihat sebelumnya.

“Yaah. Kita lihat perkembangannya. Saya rasa ia akan kembali sembuh,”jelasku
“Apa keluarganya masih di sini?”tanya Gun Wook
“Tadi sudah pulang,”jawab namja yang berwajah cantik itu. Hahahah… dia itu namja atau yeoja sih?
Setelah memastikan semuanya baik-baik saja, kami keluar dari ruang perawatan itu.
“Oh,ya, hmm…” Aku tidak tahu harus memanggilnya siapa.
“Heechul imnida,”ucap namja yang cantik itu,”Dan ini teman saya, Yesung,”
“Heechul-ssi, panggil dokter jika Kyuhyun-ssi sudah sadar,”
“Baik,dokter,”

Seminggu kemudian, dokter Choi menemuiku dengan wajah yang berseri-seri.
“Ada apa?”
“Tunggu sebentar, aku mau bertanya dulu,”ucapnya
“Apa?”
“Apa kau kenal dengan anak pemilik restoran yang kau cari itu?”
Aku terdiam, lalu memutuskan menggeleng,”Kau sudah menemukannya?”
Dokter Choi mengangguk,”Ini alamatnya,”
“Oh, terimakasih! Jeongmal kamsahabnida!”ucapku tidak bisa lagi menyembunyikan perasaan senangku,”Kamsahabnida, dokter Choi!”
“Ada urusan apa sebenarnya kau dengan ahjussi dan ahjumma pemilik restoran itu?”
Aku kembali terdiam. Tidak. Aku tidak akan menceritakannya pada dokter Choi.

“Sedikit urusan dari Mom-ku,”
“Oh,”ucapnya,”Mungkin kau bisa bertemu dengan anak pertamanya,”
“Siapa?”
“Kim Jong Woon atau Yesung,”
“Nde?! Yesung?!”
Dokter Choi menatapku heran,”Kenapa kau kaget sekali?”
“Yesung… Yesung yang temannya Kyuhyun-ssi itu?”
Dokter Choi mengangguk

“Omona-!”pekikku tertahan
Yaah, pantas saja aku merasa pernah mengenalnya! Kim Jong Woon! Dia kakakku! Tapi, apa ia masih mengenaliku? Apa yang bisa kulakukan sekarang?

“Oh gosh!”ucap dokter Choi setelah menerima telepon,”Kyuhyun sudah sadar. Ayo kita ke sana! Panggil Oh Ji Young, suster yang bersamamu kemarin,”
“Baik,”

Apa oppa masih di ruangan itu? Atau sudah pulang? Apa ia tahu aku adalah Hye Seok adiknya? Apa ia masih ingat?

“Dokter Kim?”
Oppa!!!! Apa kau benar-benar lupa?? Kenapa tidak ingat??

“Kim Hye Seok!”ucap Dokter Choi
“Ah, jaesonghabnida!”ucapku sambil membungkuk lalu memeriksa keadaan selang yang sengaja dipasang untuk penanganan pneumothorax dan mencatat perkembangannya. Berkali-kali aku menggeleng pelan untuk mengenyahkan pikiran-pikiran tentang Jong Woon oppa agar kerjaku konsentrasi. Tetap tidak berhasil.
Aku melirik Jong Woon oppa yang berdiri di dekat jendela bersama seorang yeoja yang sepertinya adalah kakak Kyuhyun-ssi. Ia sedang bercerita sesuatu pada yeoja itu.
“Sepertinya besok bisa dipindah ke ruangan perawatan biasa,”ucapku
Dokter Choi mengangguk,”Bagaimana perasaanmu,Kyuhyun-ssi?”
“Baik….baik…saja. Sedikit sakit…”ucap Kyuhyun-ssi terbata lalu memegangi selang yang tetap menempel di bagian samping rusuknya
Dokter Choi tersenyum,”Sebentar lagi selangnya akan dilepas,”ucapnya,”Ji Young-ssi, panggil Gun Wook untuk melepas beberapa peralatan,”
“Biar aku saja,”ucapku lalu meletakkan papan yang berisi data-data itu ke tangan Ji Young

Aish-! Hye Seok! Kau sedang dalam tugas! Jangan terlalu dipikirkan! Keselamatan pasien lebih penting daripada kegiatan yang lain. Ayolah!

“Gun Wook, kau dipanggil dokter Choi ke ruang perawatan Kyuhyun-ssi,”
“Baik. Apa kau tidak ikut lagi, dokter Kim?”
Aku menggeleng,”Aku kurang enak badan, aku akan istirahat saja,”
“Istirahatlah yang cukup!”

*Yesung POV*
“Dokter Choi!”seruku memanggil dokter yang menangani Kyuhyun. Aku penasaran dengan dokter Kim itu. Ia mirip sekali dengan Hye Seok.
“Ya?”
“Apa aku bisa bertemu dengan dokter Kim?”
“Oh,”ucapnya seperti tahu sesuatu,”Ia mungkin di ruangannya. Kemarin ia sempat memintaku untuk mencari alamat restoran milik orangtua anda. Dan sepertinya ia punya urusan dengan anda, Yesung-ssi,”
“Bisa kau panggilkan?”
Dokter Choi berhenti di depan sebuah ruangan, lalu ia mengintip di jendelanya.
“Masuk saja. Ia ada di dalam,”perintahnya
“Apa…”
“Tidak apa-apa,”potongnya

Baiklah. Kalau kau memang Kim Hye Seok adikku yang ke Amerika enam belas tahun yang lalu, maka aku akan sangat bersyukur sebagai kakak yang beruntung!

Saat aku masuk, kulihat dokter Kim sedang menelungkupkan wajahnya diatas kedua tangannya yang terlipat. Apa ia tidur?
Lalu, pandanganku beralih pada kertas-kertas yang berserakan di meja kerjanya.

Name : KIM Hye Seok
Birth : 19 October 1988
Nationality : South Korea
Age : 5 y.o
Dan bla-bla-bla

“Kim Hye Seok?”
Ia masih tidak mengangkat wajahnya.
“Hye Seok-a? Apa itu kau?”
Ia mengakat wajhanya dan menatapku terkejut. Lalu dengan gerakan cepat ia langsung berdiri.
“Oh, Ye… Yesung-ssi,”
Aku mengambil kertas yang berisi data-datanya itu.
“Apa data ini milikmu? Apa kau yang ada di foto ini?”
Ia tampak terkesiap. Lalu memejamkan matanya dan mengangguk.
“Ya. That’s me,”
“Hye seok-a!”ucapku lalu memeluknya
Hye Seok terlihat kaget melihatku memeluknya.
“Oppa,”desisnya,”Bogoshippo,”
“Na do bogoshippo, Hye Seok-a,”ucapku sambil mengusap kepalanya
Aku melepaskan pelukanku dan menatapnya. Ia masih sama. Setidaknya mirip. Matanya masih seperti terakhir kali aku melihatnya.
Ia menangis.
“Uljima,”ucapku lalu menghapus airmatanya

Yaa. Ia adalah Hye Seok adikku. Hye Seok yang selama 16 tahun ini kurindukan. Selama itu aku terus mencarinya. Tapi sekarang, ia ada di hadapanku. Yaa. Ia tidak akan kubiarkan pergi lagi.
“Sarangaheyo, Hye Seok-a!”
“Na do,oppa,”
“Jangan pergi lagi,”ucapku lalu memeluknya sekali lagi
Ia menggeleng,”Tidak. Aku tidak akan pergi,oppa,”
“Tetaplah di sini. Eomma dan appa pasti merindukanmu,”
Ia mengangguk dalam pelukanku.

*Author POV*
Sooyoung yang masih tetap memperhatikan Hye Seok dan Yesung dari luar ruangan terlihat terkejut.
“Mwo?!”pekiknya

“Sooyoung-a, Hye Seok mana? Sajangnim memanggilnya,”ucap Lee Jin Ki yang menghampiri Sooyoung
“Heh, kau lihat apa?”tanyanya lalu mengikuti arah pandang Sooyoung,”Omo-! Apa yang mereka lakukan!”
“Yak-! Mau apa kau?! Biarkan mereka seperti itu!”perintah Sooyoung lalu menarik paksa tubuh Jinki menjauh dari ruang kerja mereka
“ish-! Siapa yang sedang berpelukan dengan Hye Seok itu?! Kenapa kau biarkan?!”protes Jinki
“Yaak-! Biarkan kataku! Itu Yesung. Kenapa kau jadi seperti ini sih?! Sok perhatian kau!”
“Sajangnim menyuruhku memanggil Hye Seok untuk tugas mengoperasi pasien kebocoran aorta,”
“Iish! Kenapa kau tidak bilang dari tadi,paboya!”omel Sooyoung
“Kau mau ke mana?”
“Menemui sajangnim,”

“Aish! Dasar wanita! Kenapa keras kepala sekali?!”omel Jinki pada dirinya sendiri lalu mengikuti Sooyoung

Readers, author mau minta map kalo feelnya ga dapet di FF ini.. hehehehe… tapi tetep komen yaaa??? Tunggu lanjutannya! Penasaran nggak????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar