Fanfiction Online

Minggu, 15 Mei 2011

You're The Owner of My Heart -3b-

Title : You’re The Owner of My Heart -3b-
Author : Amy Lee
Categories : Love, Friends, Chapters, Fanfiction, SHINee, Lee Yong Dae
Genre : Love / Romance, Dreams
Cast :
-Min Ha Na -Choi Min Ho -Lee Yong Dae -Lee Hyo Jung
-Wang Shixian -Sung Ji Hyun -Moon Geun Young a.k.a Min Geun Young
NB : Ini chapters terakhir yg saiiya buat apa adanya *plakk.TRus kalo dijadiin satu chapters aja rasanya kepanjangan jadi author bikin 3a n 3b aja. Mohon maaf jika ada kekurangan! Hehehe… cekidot readers!


*Ha Na POV*
Saina melayangkan bola ke arah kanan lapanganku dan memaksaku untuk melakukan backhand.
Aku berhasil!
Bola jatuh tipis di belakang jaring. Saina tampak mengerang. Begitu juga aku.

Aku merasa keadaan stadion ini sangat gelap. Hanya teriakan-teriakan histeris yang menyebut namaku juga rasa sakit yang tak tertahan dari pergelangan kaki kiriku.
Jangan sekarang! Kumohon! Jangan sekarang! Aku ingin jadi juara! Jebal!

“Ha Na, apa kau baik-baik saja?”tanya Hyo Jung onni khawatir sambil memegangi lenganku
Lalu, kurasakan sepatu kiriku dilepaskan. Begitu juga kaus kakiku.
Cairan dingin dan tangan hangat menyentuh kakiku. Lalu tangan itu mengurut pelan kakiku. Nyaris sempurna dengan apa yang kuharapkan!

Aku kembali bisa melihat cahaya lampu yang sangat terang. Juga official tim yang mengelilingku.
Aku tersenyum memamerkan gigiku. Lucu saja melihat wajah mereka semua khawatir.
“Weo?!”tanya pelatihku sambil mendorong pelan bahuku,”kau nyaris membuatku mati dengan aktingmu barusan!
“Apa kau sudah merasa baikan?”tanya Jung ahjussi, kepala tim fisioterapi
Aku mengangguk,”tadi hanya sakit sedikit kok,”
“Jangan bohong!”tukas pelatihku,”Kalau kau tidak bisa melanjutkan pertandingan, bisa mengundurkan diri sebelum kau harus vakum selama berbulan-bulan untuk pemulihan,”
Aku menggeleng cepat,”Gwenchana,”jawabku lalu kembali mengambil raketku

“Berhati-hatilah!”perintah Jung ahjussi sebelum meninggalkan lapangan
Aku mengangguk,”Arachi!”

“Now or never!”teriakku dalam hati sembari melayangkan dropshot silang ke lapangan kiri Saina
Ia tampak kaget saat tahu arah bola tidak ke kanan, melainkan ke kiri lapangannya. Ia sontak berlagi mengejar bola sambil melakukan backhand.
Bola berhasil kembali, namun kurang sempurna saat menyentuh jaring.
Aku berlari satu langkah dan memukul bola keras.

Saina mengerang dan menjatuhkan diri untuk mengembalikan bola.

“23-21,”ucap chair umpire

Aku langsung berbalik dan melihat pelatih dan asisten pelatihku belari menghampiriku.

“Min Ha Na! Min Ha Na! Min Ha Na!”teriak koor seluruh penonton di stadion ini

“Chukkae,dongsaeng-a! Chukkaheyo! Saranghabnida!”teriakk Hyo Jung onni sambil memelukku
Aku tidak tahu lagi harus berbuat apa saat ini. Apa yang kuinginkan saat ini, sudah menjadi kenyataan. Aku berhasil menang melawan Saina yang merupakan seniorku itu. Ia tampak sangat kecewa saat ini. Aku sempat meliriknya yang meneteskan air mata.
Mungkin rasa sakit yang kembali menghampiriku ini tidak sebanding dengan kemenangan yang barusaja kuraih. Perasaanku yang bercampur aduk takkan mungkin bisa mengalahkan rasa sakit ini (?).
Aku berjalan menuju net tempat Saina sudah menunggu. Ia mengulurkan tangannya sebelum aku benar-benar sampai di dekat jaring.

Sebelum aku sempat menyambut uluran tangan Saina, tubuhku tiba-tiba saja goyah dan aku jatuh dengan posisi menghimpit kaki kiriku.
“Andwae!!”teriakku sambil memegangi kakiku

“Ha Na! Ha Na! Kau bisa dengar aku?”teriak pelatihku panik
“Pasti kakimu bermasalah lagi!”ucap asisten pelatih
“Jangan menggerakkan kakimu terlaluu banyak!”instruksi Jung ahjussi

Lalu, beberapa orang membopongku dan membawaku dengan tandu ke luar lapangan.
Aku sempat tersenyum pada Saina sebelum benar-benar meninggalkan lapangan.

“Yaak-! Apa yang kau lakukan,pabo?!”teriak Yongdae oppa
“Mwoya?!”balasku sambil terus berjalan menuju jendela kamar rumah sakit
Kau tahu? Aku sukses mendapatkan operasi pada kaki kiriku kemarin sore setelah pertandingan yang sangat bersejarah bagiku. Saat ini, aku juga sudah merasa agak baikan daripada kemarin. Jadi, daripada bossan tidur terus, lebih baik jalan-jalan sedikit mengitari ruangan kamar inapku.
“Heh, kau baru selesai operasi tetapi sudah mau jalan! Bisa-bisa kakimu itu diamputasi!”
“Kau pikir aku anak kecil?”tanyaku makin ketus pada oppa yang mulai menganggapku seperti anak kecil,”Kakiku tidak akan diamputasi karena aku mencoba berjalan,”
Aku membuka jendela dan merasakan angin musim panas menyesap masuk ke ruangan. Kamar rawatku terletak di lantai tujuh rumah sakit ini. Dari sini, aku bisa melihat Big Ben (?) yang menjulang tinggi ke langit. Juga beberapa tepat yang sebenarnya sangat ingin kukunjungi setelah olimpiade ini.

“O,ya kenapa kau tidak ke stadion,oppa?”
“Pertandinganku kan baru besok,”
“Oh,”
Aku mengangguk pelan

“Ha Na-ya!”sapa Ji Hyun yang baru masuk ke kamar ‘baru’ku ini. Ia membawa sekantong plastic putih penuh. Apa isinya,ya???
“Lho, kenapa kau sudah jalan? Bukankah baru kemarin operasinya? Ini baru… dua puluh jam setelah operasi tetapi kau sudah berjalan. Kau ingin mati,ya?”tanya Ji Hyun ‘langsung’
“Sepertinya ia memang sudah bosan hidup,”imbuh Yongdae oppa
“Yaa, terserah kalian deh!”balasku, lalu kembali berjalan menuju ranjang rumah sakit yang terasa keras. Sebenarnya sih, ranjangnya biasa-biasa saja. Bahkan malah lebih baik dari ranjang di kelas-kelas karena aku berada di ruangan VIP rumah sakit ini. Namun, yang namanya rumah sakit, bagaimana mau seenak kamar hotel tempatku menginap kemarin?

“Oppa, kau disuruh ke stadion oleh Jae Sung appa,”ucap Ji Hyun
“Appa? Tidak salah tuh?”tanyaku sambil tersenyum kecil
“Aku lebih senang memangilnya appa daripada oppa,”jawab Ji Hyun enteng
“Baiklah. Hana, dul, set, net…”
“Jangan meremehkan namaku!”perintahku
Yongdae oppa tersenyum kecil,”Aku pergi dulu,ya! Jangan beranjak dari tempat tidur itu! Bye!”

Aku mencibir setelah pintu ditutup.
“Heh, kau tahu tidak?”tanya Ji Hyun
Nah, sepertinya ini berita hangat! Kalau Ji Hyun sudah bertanya seperti ini, berarti ini adalah berita terbaru dari Korea! Hehehehe… siapa bilang atlit tidak butuh informasi entertainment? Semoga saja bukan berita ‘murahan’ itu!
“Apa?”
“Kemarin aku melihat Jonghyun di stadion,”
“Jonghyun? Jonghyun siapa? Saudaramu? Pacarmu?”
Ji Hyun menepuk keningnya,”Ya, ampun! Kim Jong Hyun! Kau kenal dia kan? Kim Jong Hyun! Bling-bling jjong! Biasku di SHINee!”

“Fighting,jjagiya!”

“Maksudmu…. SHINee… di…”
“Ya! Binggo! Itu benar!”potong Ji Hyun,”Jonghyun SHINee. Tidak menutup kemungkinan member-member lainnya di sini juga. Kau ingin bertemu dengan Min Ho kan? Ya,kan?”
Aku mendorong pelan telunjuk Ji hyun yang mengarah ke hidungku
“Tidak. Siapa bilang?”elakku
Ji Hyun tersenyum menyelidik padaku,”Ayolah, Ha Na! Jangan berbohong lagi padaku! Kau bisa bohong pada Hyo Jung onni kalau kau tidak punya pacar, tetapi padaku, jangan harap!”
“Swear!”ucapku sambil mengangkat dua jari tangan kananku
“Kenapa kau waktu itu marah besar saat melihat majalah yang kuberikan? Minimal kalau kau memang bukan pacarnya Min Ho, kau adalah fans terbesarnya. Tetapi, melihat kontak nomor di ponselmu juga pesan-pesannya, siapa lagi Min Ho yang setiap hari mengirimu pesan singkat dengan ucapan maaf itu?”
Aku langsung menatap Ji Hyun,”Kau…Kau… Kau membaca pesanku?!”
Ji Hyun mengangguk tanpa rasa bersalah,”Salah siapa ponselmu kau titip padaku!”
Ia kemudian mengeluarkan ponselku dari saku bajunya.
“Hyaaaa…. Siapa yang mengizinkanmu melakukannya?! Kau ingin kucincang,hah?!”
Ji Hyun mencibir ke arahku,”Kau tidak bole bergerak terlalu banyak karena kakimu belum pulih. Jadi, ceritakan saja yang sebenarnya padaku, Min Ha Na-ssi! Aku bukan wartawan kok! Minimal besok pagi berita kau berpacaran dengan Min Ho akan tersebar ke seluruh tim olimpiade Korea,”
Sebenarnya, aku ingin sekali meninju wajah anak ini! Tidak peduli kedua orangtuanya ikut saat ini karena menjadi manager tim bulutangkis. Kalau saja kakiku tidak dioperasi kemarin.

Seorang petugas dari rumah sakit ini masuk dengan seikat bunga di tangannya.
“Excuse me, miss. This is a gift from your friend,”ucapnya sambil menyerahkan bunga itu padaku
“Nde? Nugu?”tanyaku, lalu cepat-cepat menyadari orang itu tidak mengerti bahasa Korea,”Who is him or her? Can I see him?”
Ji Hyun tampak terkikik mendengar bahasa Inggrisku yang kacau balau
“Hmm…I don’t know. After he gave it to me and asked for help, he went away,”
“Ah, ne,”ucapku sembari mengangguk pelan. Apa maksudnya,ya?

Petugas itu keluar dari kamar rawatku dan setelahnya, Ji Hyun langsung tertawa keras.
“Ternyata bahasa Inggrismu tak terlalu bagus! Hahahaha….”
“terserah padamu Sung Ji Hyun!”balasku berteriak lalu mencari-cari alamat si pengirim
“사랑해요”
“Sarangheyo?”ulang Ji Hyun sambil mengambil buklet bunga itu dariku
“Siapa yang mengirim? Fansku?”
“Fans? Kau punya fans,ya?”cemooh Ji Hyun
Aku tersenyum kecil,”Kau kan tidak punya fans! Jadi, wajar saja kau terperangah melihat pesannya,”balasku
“Pabo!”ucap Ji Hyun,”Kau sama sekali tidak tahu siapa pengirimnya?”
Aku menggeleng. Sepertinya ia sudah mulai serius lagi.
“Choi Min Ho! Tidak diragukan lagi!”
“heh, dari mana kau yakin?”
“Aku kan punya insting yang lebih baik darimu,”
“Oh,ya? Lalu, kenapa kau kalah dari Saina kemarin?”
Ji Hyun tersenyum kecut,”Aku tahu. Aku tahu. Kau adalah juaranya! Min Ha Na, super model korea yang mendulang medali di Olimpiade!”
“Dari mana kau yakin pengirim bunga ini adalah Min Ho? Jelaskan dengan jelas tanpa memakai instingmu itu!”

*Min Ho POV*
“Kau yakin Ha Na sudah di hotelnya? Ia kan baru dioperasi dua hari yang lalu,”ucap Jonghyun hyung
Aku mengangguk pasti,”Yakin. Kemarin kulihat ia sudah masuk ke dalam hotel ini,”
“jadi, kau memata-matainya,ya?”
Aku mengangguk dan tersenyum

“Sepertinya ada di restorannya,”ucap Onew hyung
“Ayo! Kajja!”
Aku atau kami memasuki restoran yang terletak di lantai dasar hotel ini. Tidak terlalu ramai memang. Kurasa restoran ini akan penuh pada pukul 7 nanti. Skerang masih pukul 6.
“Mereka di sana!”ucap Jonghyun hyung sambil menunjuk ke satu arah
“Itu Ha Na!”
Aku mengikuti arah telunjuk Onew hyung. Ha Na sedang berbincang-bincang dengan teman? Mungkin pelatihnya. Ia kemudian menyuap makanannya.

“Annyeonghaseyo!”sapa Jonghyun hyung
Beberapa wajah yang tidak kuketahui namanya ini menatap kami bertiga kaget. Apalagi yeoja yang disamping Ha Na.
“Oh, kalian jadi datang,”ucap ahjussi yang kemarin kutemui
Kami tersenyum
Kulirik Ha Na yang masih cuek. Apa ia tidak mengenaliku? Kalau begitu, akan buka saja kacamata ini!

“Jangan dibuka!”desis Onew hyung saat tanganku sampai di gagang kacamata hitam ini
“Jonghyun-ssi, boleh aku minta tanda tanganmu?”tanya seorang yeoja
Jonghyun tersenyum lalu mencoret selembar kertas dengan tanda tangannya. Lalu, yeoja itu menyodorkan kertas itu pada Onew hyung. Dan terakhir aku.
“Woaa, Min Ho! Aku senang kau juga iktu datang”ucapnya lalu kembali duduk

Kulirik Ha Na yang terlihat makin cuek saja. Ia sudah menyelesaikan makan malamnya.
“Onni, aku kembali ke kamar dulu,ya? Aku mau tidur,”ucapnya sambil berdiri
“eh, kau tidak mau berbincang dengan mereka dulu?”tanya pelatih Ha Na itu
Ha Na menoleh pada kami, lalu menggeleng
“Aku sudah pernah bertemu dengan mereka sebelumnya,”desis Ha Na

“habislah kau,Min Ho!”desis Onew hyung

*Ha Na POV*
Huaaa… apa-apaan ini?! Kenapa Jonghyun oppa, Jinki oppa, dan ‘anak itu’ datang sih? Merusak makan malamku saja! Huaaahhh… mau apa lagi sih dia?!
“Onni, aku kembali ke kamar dulu,ya? Aku mau tidur,”kataku sambil berdiri
“eh, kau tidak mau berbincang dengan mereka dulu?”tanya Hyo Jung onni sambil menunjuk ke arah tiga orang tamu yang tampak sedang berbincang dengan manager tim
“Aku sudah pernah bertemu dengan mereka sebelumnya,”ucapku dan langsung membuat Min Ho –yang memakai kaca mata itu- menoleh padaku. Uugh! Sok misterius! Buka saja kacamatamu itu! Atau jangan-jangan…

“Ha Na! Jeongmal mianhae! Jeongmal saranghabnida!”teriaknya saat aku baru berjalan dua langkah
Hyaaaa!!! Berani-beraninya kau membuatku malu di depan pelatihku, Choi Min Ho!!
AKu mengepalkan tanganku dan berbalik perlahan. Min Ho sudah berdiri di depan meja makan
“Maaf, anda bicara dengan saya?”tanyaku. Kalau bukan di hadapan Hyo Jung onni dan kepala tim, sudah kucincang kau!
Min Ho tampak kaget mendengar responku,”Ya,”jawabnya agak gelagapan sambil mengangguk
Aku tersenyum,”Sepertinya anda salah orang. Luna will angry to me if she know that you have been said it to me,”
Aku kembali berbalik dan meremas jari-jariku sendiri.

“Jangan pura-pura kau tidka mengenalku, Min Ha Na!”ucapnya
Aku kembali berbalik,”Well, ya! Aku mengenalmu, Choi Min Ho-ssi! Tapi, kau bukan kekasihku. So, aku bikan siapa-siapamu lagi,”
Seluruh teman satu timku terperangah mendengar jawabanku. Kecuali Ji Hyun yang sudah berdiri.
“Ha Na hanya marah padamu. Ia sebenarnya mencintaimu,Min Ho! Kau tahu lah, sifat Ha Na itu bagaimana. Kemarin saja ia bilang kalau pukulan terakhirnya saat melawan Wang Xin itu untukmu,”
Min Ho tersenyum penuh kemenangan padaku
Lalu, ia berlutut di hadapanku.
Hyaaa!!! Kau ingin menjatuhkan imejku sebagai atlit terbaik?!

“Please! Maafkan aku!”ucapnya
Kulihat beberapa, eh semua orang yang melewatiku menatapku bergantian dengan Min Ho. Ada yang menggeleng saja, kemudian tersenyum.
“Kau ingin membuatku mati malu? Hah?!”desisku
“Aku akan berdiri lagi kalau kau menerima permintaan maafku,”balasnya. Kali ini ia meraih tanganku

Oh my god! Bagaimana ini?! Habislah aku!

*Author POV*
Lima hari kemudian….
“Min Ho, apa benar berita-berita itu?”
“Apa benar kau berpacaran dengan Min Ha Na?”
“Kenapa selama ini kau menyembunyikan hal itu?”

Min Ho hanya tersenyum mendengar pertanyaan-pertanyaan wartawan itu. Ia terus berjalan sampai di depan pintu gedung MBC. Lalu ia berbalik dan masih mengumbar senyuman.
“Berita-berita itu sepenuhnya benar. Saya sudah berpacaran dengan Min Ha Na sejak enam bulan yang lalu…”

Sementara itu, di rumahnya, Ha Na yang sedang menonton TV bersama kakaknya langsung menekan tombol power di remote control TV yang dipegangnya.
“Huh, weo?!”tanya Geun Young tidak terima siaran TV favoritnya dimatikan oleh Ha Na
“Huuaaaa!!!!!”teriak Ha Na,”Kenapa beritanya jadi serumit ini?!”
Geun Young hanya terkikik,”Makanya, kalau berpacaran itu dengan orang biasa saja! Tidak rumit jadinya!”
Ha Na mencibir pada onninya dan berjalan menuju kamarnya sendiri.

Perlahan, sebuah senyuman terlukis di wajahnya.
“Min Ho-a! Saranghae!”pekik Ha Na dalam hati


END

Komen,yaahh? Komen, komen,komen!^^ jangan komplen karena Yongdae oppa ga ada di akhir ceritanya, soalnya oppa lagi di rumahku jadi ga bisa ikutan dalam FF ini (?) *saraph!* Okeee… sampai ketemu lagi readers?!! #plakk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar